Sabtu, 04 November 2017

D. Alat-Alat Peredaran Darah


1. Jantung
Seperti halnya pada mamalia yang lain, jantung manusia berada di dalam rongga dada dan terbungkus oleh dua lapis selaput perikardium. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat cairan yang berfungsi untuk mencegah gesekan permukaan luar jantung dengan organ-organ lainnya karena gerak jantung yang terus-menerus sebagai pemompa darah. 
Jantung manusia terdiri dari empat ruang yang masing-masing berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah. Pada serambi kiri terdapat empat muara pembuluh vena pulmonalis yang mengalirkan darah dari paru-paru, sedangkan pada serambi kanan terdapat dua muara pembuluh vena cava superior yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah. Sementara itu, bilik kiri berhubungan dengan satu pembuluh nadi besar (aorta) yang cabang-cabangnya mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh. Bilik kanan berhubungan dengan arteri pulmonalis yang mengalirkan darah ke paruparu.

Ruang-ruang jantung sebelah kiri dibatasi oleh sekat pemisah (septum) terhadap ruang-ruang sebelah kanan, tetapi sekat pemisah antara serambi kanan dengan serambi kiri pada fetus masih terdapat lubang yang disebut foramen ovale dan akan tertutup dengan sendirinya kurang lebih 10 hari setelah kelahiran.Antara serambi kiri dengan bilik kiri dijaga oleh katup berkelopak dua yang disebut katup bikuspid atau katup mital, antara serambi kanan dengan bilik kanan dijaga oleh katup berkelopak tiga trikuspid. Katup-katup tersebut diperkuat oleh serat-serat korda tendinae, sehingga katup hanya dapat terbuka ke arah bilik. Katup-katup lainnya ialah katup semilunar yang berbentuk bulan sabit, yaitu katup antara bilik kiri dengan aorta, serta katup antara bilik kanan dengan arteri pulmonalis.
Dinding jantung terdiri dari otot-otot jantung (miokardium) yang memiliki kemampuan berkontraksi sehingga menjadikan jantung dapat berdenyut seumur hidup dan tentu membutuhkan energi. Untuk itu, zat-zat makanan dan oksigen harus disediakan terus-menerus. Hal ini dilakukan melalui pembuluh darah yang khusus melayani otot-otot jantung saja, yaitu arteri koronaria yang bercabang ke seluruh bagian jantung. Jika pembuluh nadi yang merupakan percabangan dari aorta ini tersumbat atau menyempit maka kerja otot jantung akan terganggu atau bahkan terhenti, keadaan ini disebut infra miokardium yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
Kemampuan jantung untuk berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu yang disebut nodus sinoatrial (nodus S) pada dinding atas serambi kanan. Impuls yang ditimbulkan nodus S-A disebarkan ke seluruh otot serambi sehingga otot-otot serambi berkontraksi yang menyebabkan darah dari serambi masuk ke bilik. 
Sementara itu, impuls dari nodus S–A perlahan-lahan mencapai nodus atrioventikular (nodusA–V) yang terletak di bagian bawah sekat serambi. Kemudian diteruskan melalui berkas His yang bercabang dua, satu cabang menuju otot bilik kiri dan cabang yang lain menuju otot bilik kanan. Masing-masing cabang tersebut membentuk ranting-ranting ke seluruh otot bilik. Impuls tersebut menyebabkan otot-otot bilik berkontraksi, peristiwa ini disebut sistol sehingga tekanan di dalam bilik meningkat dan darah mendesak ke segala arah. Desakan ke arah serambi menyebabkan katup trikuspid menutup, sedangkan desakan dari bilik kiri ke aorta dan dari bilik kanan ke arteri pulmonalis menyebabkan katup-katup semilunar terbuka.
Ketika darah keluar dari bilik kiri melewati katup semilunar di dalam aorta masih terdapat sebagian darah yang belum dialirkan, sehingga tekanan darah di dalam aorta meningkat dan tekanan ini dinamakan tekanansistol yang dalam keadaan normal besarnya ± 120 Hg.
Setelah pengosongan bilik, otot-otot bilik mengalami relaksasi atau biasa pula disebut diastol, tekanan di dalam bilik saat itu lebih rendah daripada tekanan di dalam aorta sehingga darah dari aorta mendesak kembali ke jantung yang mengakibatkan katup semilunar menutup. Jika darah di dalam aorta sebagian telah dialirkan ke berbagai arteri maka tekanannya akan menurun sampai 80 mm Hg pada keadaan normal dan disebut sebagai tekanan diastol.
Detak Jantung
Setiap detak jantung mempunyai dua fase utama. Fase saat otot jantung berkontraksi penuh dan memompakan darah ke luar disebut sistole. Fase relaksasi dan pengisian kembali  dengan darah disebut diastole. Selang waktu denyut jantung adalah 0,8 detik. Katup berfungsi untuk mencegah mengalirnya kembali darah dari bilik ke serambi. Katup mitral berada di sebelah kiri tubuh dan katup aorta (trikuspidalis) terdapat di sebelah kanan.
Selama jantung mengalami diastol, darah dari vena pulmonalis masuk ke dalam serambi kiri dan darah dari vena cava memasuki serambi kanan yang selanjutnya otot-otot serambi akan berkontraksi lagi setelah memperoleh impuls dari nodus S-A. 
Dari uraian di atas jelaslah bahwa selama satu denyut jantung terjadi perubahan tekanan darah terhadap dinding aorta, pada orang dewasa dalam keadaan normal tekanan yang tertinggi, yaitu tekanan sistol besarnya kurang lebih 120 mm Hg. Tekanan darah ini dapat diukur dengan tensimeter atau sphygmomanometer dan hasilnya biasa dituliskan sistol/diastol = 120/80 mm Hg.
Tekanan darah umumnya cenderung meningkat dengan bertambahnya umur, orang dewasa dikatakan bertekanan darah tinggi (hipertensi) apabila sistol/diastolnya melebihi 160/100 mm Hg. Beberapa faktor yang memengaruhi besarnya tekanan darah antara lain kekuatan kontraksi otot-otot bilik, volume darah keseluruhan, dan kekenyalan dinding arteri.
Waktu yang dibutuhkan otot-otot jantung selama sistol dalam keadaan istirahat kurang lebih 0,27 detik dan diastol 0,53 detik sehingga satu kali denyut jantung membutuhkan kira-kira 0,80 detik. Artinya, frekuensi denyut jantung dalam keadaan istirahat kurang lebih 70 sampai 75 kali per menit. Frekuensi denyut jantung ini dikendalikan oleh saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

2. Pembuluh Darah
William Harvey (1578 - 1657) adalah orang pertama yang meneliti tentang pembuluh darah pada manusia. Pembuluh darah pada manusia dibedakan sebagai berikut.
a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Istilah arteri digunakan untuk pembuluh darah yang aliran darahnya mengalir meninggalkan jantung. Secara anatomi, arteri terdiri atas beberapa lapisan, di antaranya jaringan ikat yang kuat dan elastis, jaringan otot polos, dan jaringan endotelium. Arteri tidak terlihat di atas kulit, tetapi dapat dirasakan denyut nadinya. 
Pembuluh nadi dapat dibedakan menjadi aorta. Aorta adalah pembuluh nadi besar yang menyalurkan darah yang baru keluar dari bilik kiri menuju arteri. Arteri bercabang-cabang hingga membentuk saluran pembuluh dengan diameter yang lebih kecil yang disebut arteriol. Arteriol kemudian bercabang-cabang lagi hingga membentuk saluran halus yang berhubungan langsung dengan jaringan, disebut kapiler.
b. Pembuluh Balik (Vena)
Istilah vena digunakan untuk pembuluh darah yang aliran darahnya mengalir kembali menuju jantung. Saluran ini lebih mudah dilihat mata. Karena vena berada di lapisan atas dekat dengan permukaan kulit dan berwarna kebiruan.
Pembuluh balik dimulai dari pembuluh darah kapiler. Dari kapiler, darah memasuki venula. Pembuluh-pembuluh venula yang kecil akan bergabung menuju pembuluh vena. Pembuluh vena merupakan pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung
Vena mengandung banyak darah kaya karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis mengandung banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding lebih tipis, kurang elastis, dan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri. Pembuluh ini mempunyai beberapa katup untuk mencegah agar darah tidak berbalik arah.

3) Kapiler
Pembuluh kapiler membentuk jaringan yang rapat dan langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh. Selain itu, dinding pembuluh kapiler tersusun dari selapis sel dan sangat sempit sehingga hanya dapat dilalui sel-sel darah satu per satu. Oleh karena itu, darah dari pembuluh kapiler dapat langsung memberikan oksigen dan zat-zat makanan kepada sel tubuh. Pada waktu yang sama, sel darah juga mengangkut zat-zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh dibawa melalui pembuluh balik menuju jantung. Dengan demikian, jaringan pembuluh kapiler menhubungkan pembuluh nadi terkecil atau arteriol dan pembuluh bilikterkecil atau venula. Jadi peredaran darah dari jantung ke sel-sel tubuh melalui pembuluh nadi, pembuluh kapiler, terus menuju pembuluh balik untuk kembali ke jantung merupakan sistem peredaran (sirkulasi) darah tertutup. 
Kesimpulan : 

Fungsi Pembuluh Kapiler 
  • Tempat terhubungnya arteri dan vena
  • Wadah terjadinya pertukaran cairan, makanan, elektrolit, hormon, dan bahan-bahan lainnya 
  • Filtrasi pada ginjal 
  • Absorbsi sekret kelenjar 
  • Absorbsi nutrisi pada usus
  • Membuang sampah terhadap sel-sel disekitarnya 
Ciri-Ciri Pembuluh Kapiler
  • Berkuran sangat kecil dengan berdiamater 5-10 mikrometer.
  • Denyutnya tidak dapat dirasakan 
  • Tidak mempunyai katub
  • tersebar di seluruh permukaan tubuh
  • jika mengalami terluka, darah akan meneter
  • Bercabang-cabang
  • Tersusun atas selapis sel dan sangat sempit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TTS TENTANG METABOLISME